Pengalaman, Kisah Pribadi, Artikel, Materi Kuliah

The World Is In Our Hands

The World Is In Our Hands

Diposting Oleh Unknown Selasa, 05 Juni 2012 0 komentar
   
Kita semua sama-sama tahu bahwa pemanasan global sedang terjadi. IPCC melaporakn penelitiannya bahwa 0,15 – 0,30 C. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat.
Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.
Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm. Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050 daera-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi (seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.

Lalu apa yang bisa kita lakukan?

Ada beberapa cara mudah yang bisa kita lakukan, yaitu ;

1.             Dalam Hal Makanan dan Minuman
a.             Kurangi Konsumsi Daging — Bervegetarian Adalah Yang Terbaik!
Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian.
Peternakan juga penyumbang 18% “jejak karbon” dunia, yang mana lebih besar dari sektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktifitas peternakan lainnya seperti metana yang notabene 23 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan spiritual dari bervegetarian. Kita akan menjadi lebih sehat dan pengasih.

b.             Makan Dan Masaklah Dari Bahan Yang Masih Segar
Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita.

c.              Beli Dalam Kemasan Besar
Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat membelinya.

d.             Beli Produk Lokal
Hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya. Selain itu juga meningkatkan masukan pada negara sendiri terutama sektor pertanian dan menumbuhkan cinta produk dalam negeri.

e.             Hindari Fast Food
Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.

f.               Bawa Tas Yang Bisa Dipakai Ulang
Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.

g.             Gunakan Gelas Yang Bisa Dicuci
Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci dan dipakai ulang.

h.             Berbelanjalah Di Lingkungan Sekitar Anda
Karena akan sangat menghemat biaya tansportasi dan BBM Anda. Dan secara tidak langsung mengurangi jumlah polusi udara.

2.             Di Rumah
a.             Turunkan Suhu AC
Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda.Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.

b.             Gunakan Timer Untuk Menghindari Lupa Mematikan AC
Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda adalah pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer AC Anda sesuai dengan jam kantor tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa mematikan AC hingga keesokan harinya.

c.              Gunakan Pemanas Air Tenaga Surya
Meskipun lebih mahal, dalam jangka panjang hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda. (Bahkan saat ini sudah ada penerang jalan dengan tenaga surya).

d.             Matikan Lampu Tidak Terpakai dan Jangan Tinggalkan Air Menetes
Selain menghemat energi dan air bersih, ini akan menghemat banyak tagihan Anda.

e.             Gunakan Lampu Hemat Energi
Lampu CFL atau Compact Fluorescent Light atau lampu neon padat adalah jenis lampu yang menggunakan 3 formulasi fosfor untuk memancarkan cahaya. Ini berbeda dengan cara kerja bohlam yang memanaskan filamen tipis di dalamnya hingga bercahaya. Perbedaan ini menyebabkan lampu CFL bisa menghemat hingga dua pertiga energi yang dihabiskan bohlam biasa, tapi menghasilkan cahaya yang sama terangnya. Kelebihan lainnya, lampu CFL 10 kali lebih awet dan 70% lebih sedikit menghasilkan panas dibandingkan bohlam.
Dalam sebuah rumah atau bangunan, konsumsi listrik  terbesar umumnya berasal dari sektor pencahayaan. Oleh karena itulah penggantian bohlam menjadi CFL akan berefek cukup besar terhadap penghematan energi. Berdasarkan lumen rating (pengukuran cahaya yang dikeluarkan), sebuah lampu bohlam 60 watt cahayanya yang sebanding dengan CFL 15 watt. Jika mengganti 4-5 lampu bohlam menjadi CFL, hitung saja penghematan yang bisa dilakukan. Tidak hanya menghemat energi, tapi menghemat biaya listrik juga.
Lampu CFL memiliki berbagai ukuran dan bentuk, sehingga bisa menggunakannya untuk berbagai keperluan, baik di dalam maupun di luar ruangan. Nah, jika jika ingin mengganti bohlam konvensional dengan lampu CFL, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
·               Cek bentuk dan ukuran
Lampu CFL terkadang memiliki ballast (bagian diantara tabung kaca dan ulir) yang berukuran lebih besar dari dudukan bohlam standar. Cek terlebih dahulu untuk menentukan cocok tidaknya dudukan bohlam dengan bagian-bagian lampu CFL.
·               Cek kompabilitas dengan dimmer
Jika hendak menggunakan dimmer (saklar pengatur keredupan lampu), pastikan lampu CFL tersebut mendukung. Karena tidak semua lampu CFL bisa berfungsi dengan dimmer. Baca petunjuk pada kemasan untuk memastikan kesesuaiannya.
·               Buang CFL dengan benar
Semua lampu dengan fluorescent mengandung sejumlah merkuri, walaupun telah sampai pada batas pakai dan mulai meredup. Merkuri adalah logam berat beracun yang bisa menyebabkan masalah kesehatan jika terhirup atau tertelan dalam waktu yang lama atau jumlah yang besar. Untuk menghindari limbah merkuri, bawa lampu CFL bekas pakai ke fasilitas daur ulang.

Jika kita bisa ikut berkontribusi menghemat energi dengan cara semudah ini, mengapa tidak kita lakukan? Bahkan, jika setiap rumah di seluruh dunia mengganti 1 bohlamnya dengan CFL, penghematan energinya sama dengan ‘menyingkirkan’ 1 juta mobil dari jalanan.

f.               Maksimalkan Pencahayaan Dari Alam
Gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng kaca diplafon, maksimalkan pencahayaan melalui jendela.

g.             Hindari Posisi Stand-by Pada Elektronik
Jika semua peralatan rumah tangga kita matikan (Bukan dalam posisi stanby) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan energi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.

h.             Kurangi Waktu Dalam Membuka Lemari Es
Untuk setiap menit Anda membuka pintu lemari es. Akan diperlukan 3 menit full energi untuk mengembalikan suhu kulkas ke suhu yang diinginkan.

i.               Jangan Membeli Bunga Potong
Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan "jejak karbon" yang besar.

j.               Potong Makanan Dalam Ukuran Yang Lebih Kecil
Ukuran potongan yang lebih kecil akan menggunakan energi lebih sedikit untuk memasaknya.

k.              Gunakan Deterjen dan Pembersih Ramah Lingkungan
Karena sabun (cair/padat) terbuat dari campuran soda kaustik dengan minyak nabati/hewani, jadi relatif aman untuk kulit manusia dan mudah diuraikan oleh alam/tanah.Sedangkan detergen terutama yg menghasilkan busa melimpah berasal dari bahan-bahan kimia yg sulilt diurai oleh alam/tanah. Selain menimbulkan korosi juga dapat menimbulkan masalah pada kulit. Dari hasil survei YLKI, dapat diketahui keluhan yang biasanya dirasakan konsumen yaitu kulit terasa kering, melepuh dan retak-retak, kulit tangan gampang mengelupas, hingga timbulnya eksim kulit semacam bintik-bintik gatal berair di telapak tangan maupun kaki. Untuk mengatasi itu, sebaiknya konsumen menghindari kontak langsung kulit dengan deterjen. Kalaupun sudah terlanjur kontak, maka tangan/ kaki yang terkena harus cepat dibilas air bersih dan dikeringkan.Saat ini Dari sisi ekonomi mungkin harganya memang lebih mahal.
Tetapi bila Anda mampu, lakukanlah demi masa depan anak cucu kita

l.               Jika Menggunakan Deodorant atau Produk-Produk Semprot Lainnya, Jangan Menggunakan Aerosol
Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang besar dalam pencemaran udara kita.

m.           Melakukan Pemisahan Sampah
·               Sampah organik
Kita bisa mendaur ulang sampah rumah tangga, seperti sisa sayuran, buah, makanan basi, dan sampah daun-daun kering. Tahun yang lalu ane pernah buat sirup dari kulit durian yang punya khasiat penyembuhan diare, nah mungkin juga kulit durian[yang bagian putih nanti foto bisa ane update] tersebut bisa kita olah dan bisa menambah penghasilan kita. Pengolahan dari jenis sampah organik dapat menghasilkan pupuk organik
·               Sampah anorganik.
kita bisa mendaur ulang material, seperti botol-botol bekas sampo, pasta gigi, deterjen, air mineral, ember dan jerigen, kertas (terutama kertas bekas, seperti koran, majalah, kardus, dan lain-lain), logam bekas tempat minuman ringan, wadah kemasan kue kaleng, rangka, dan besi. Dari jenis sampah anorganik, kita bisa mengolah barang bekas menjadi berbagai karya.Kira-kira 4 tahun yang lalu guru SMP ane yang ngajar mapel menjahit pernah buat tas dari bunkus kemasan plastik

3.             Dalam Pekerjaan

a.             Makan Siang Di Kantor
Jika kita sering makan di luar kantor dengan bungkusan dan rutin, lebih baik jika Anda membeli kotak makan atau tempat minum yang kuat dan bisa dipakai berulang kali. Hindari media bungkus plastik atau stereofoam (Berasal dari minyak bumi dan susah untuk diuraikan).

b.             Gunakan Kertas Lebih Sedikit
Gunakan email internal Anda dan software perkantoran untuk membuat laporan internal. Cetaklah laporan/presentasi hanya jika diperlukan untuk melakukan kesepakatan dengan pihak luar.

c.              Gunakan E-Banking
Alihkan tagihan kartu kredit Anda melalui penagihan lewat email, beberapa bank di Indonesia sudah dapat melakukannya. Bank-bank di Indonesia saat ini umumnya telah menyediakan fasilitas e-banking yang sangat lengkap. Kita bisa melakukan hampir semua transaksi pembayaran, transfer, pembelian voucher, dll melalui internet banking, bahkan mobile banking. Memaksimalkan penggunaan E-Banking akan menghemat banyak waktu dan biaya Anda. Anda telah menghemat dan meyelamatkan banyak pohon dan konsumsi CO2 untuk proses pembuatan kertas. Anda juga menghemat sangat banyak konsumsi BBM yang dibutuhkan untuk pergi ke bank atau ke ATM. Mulailah belajar untuk menggunakan e-banking bila Anda belum biasa untuk menggunakannya. Jangan mengkhawatirkan masalah keamanan karena teknologi pengamanan jaringan perbankan saat ini sudah sangat canggih. Tidak akan ada masalah dalam hal keamanan apabila Anda mengikuti dengan baik cara-cara dan panduan yang disarankan untuk melakukan transaksi online dengan aman.

d.             Bagi Industri, Mulailah Untuk Menggunakan Sumber Energi Yang Dapat Diperbaharui
Gunakan peralatan yang hemat listrik dan hemat energi, serta buatlah kebijakan/peraturan penghematan energi dan sumber daya di perusahaan Anda. Pilihlah teknologi yang ramah lingkungan, dan lakukanlah manajemen yang baik untuk menangani limbah industri Anda. Edukasi karyawan Anda untuk terbiasa bertanggung jawab dalam penggunaan energi dan sumber daya perusahaan. Tingkatkanlah kesadaran mereka mengenai kecintaan terhadap lingkungan, tidak dengan hanya membuat peraturan dan hukuman. Berkontribusilah bagi perlindungan dan keselamatan lingkungan sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan Anda. Lakukanlah program penanaman pohon, pembersihan lingkungan, dll. Pada akhirnya hal tersebut juga akan memberikan keuntungan bagi perusahaan Anda karena citra perusahaan Anda akan terangkat sebagai perusahaan yang beradab dan berbudaya.


4.             Dalam Perjalanan
a.             Kurangi Perjalanan Bisnis
Teknologi sekarang sangat memungkinkan untuk melakukan teleconference, juga menyediakan begitu banyak metode berkomunikasi via internet. Ditambah lagi dengan makin murahnya biaya internet, Anda akan menghemat banyak pengeluaran perjalanan Anda, dan tentunya mengurangi jejak karbon Anda secara signifikan. Pengecualian dapat dilakukan untuk transaksi yang membutuhkan tanda tangan Anda atau yang benarbenar membutuhkan kehadiran Anda.

b.             Berliburlah Di Dalam Negeri dan Gunakanlah Transportasi Darat
Karena berlibur akan sangat meningkatkan jejak karbon Anda. Terutama jika dilakukan dengan menggunakan pesawat. Hal ini dapat mengurangi banyak sekali emisi karbon. Pesawat terbang merupakan penyumbang gas rumah kaca yang lebih signifikan daripada mobil atau kendaraan darat lainnya.

c.              Gunakan Handuk Hotel Anda Lebih Dari Satu Hari
Anda akan menghemat salah satu sumber daya terpenting, yaitu air, dan juga mengurangi pencemaran akibat deterjen yang dipakai. Lebih jauh lagi, Anda menghemat energi dari mesin pencuci dan pengering yang digunakan.
5.             Mengemudi

a.             Cek Tekanan Angin Ban dan Jadwal Service Kendaraan
Dari beberapa survei dipercaya menjaga kondisi mobil Anda pada kondisi optimal akan menghemat 5% penggunaan bahan bakar Anda.

b.             Matikan Mesin Saat Menunggu di Sekolah Anak Anda Atau Saat Terjadi Kemacetan Total
Ini sangat sering terjadi. Panas saat menunggu bisa dikurangi dengan menggunakan kaca film yang baik atau penghalang sinar matahari yang banyak dijual di took-toko aksesoris mobil. Atau parkirkan mobil Anda ditempat yang rindang.

c.              Belajarlah Cara Mengemudi Yang Baik
Ganti perseneling lebih awal bisa mengurangi konsumsi BBM hingga 15%. Jika mendekati kemacetan atau lampu lalu lintas berhentilah perlahan bukan dengan rem mendadak. Hindarkan mengemudi dengan kasar. Pindahkan gigi saat mencapai 2500-3000 rpm. Dan mengemudilah di batasan 1500-3000 rpm, beberapa survei mendapatkan hasil yang memuaskan dalam kehematan BBM dalam range tersebut.


6.             Elektronik

a.             Go Rechargeable
Gunakan peralatan dengan baterai yang bisa diisi ulang. Jika harus menggunakan yang satu kali buang gunakan lithium-ion (Li-Ion) and nickel metal hydride (NiMH) sangat hemat biaya dan juga efektif.

b.             Utamakan Hemat Energi Saat Membeli Peralatan Elektronik
Misalnya pilihlah TV LCD daripada TV CRT (TV tabung konvensional). Carilah AC atau kulkas dengan konsumsi listrik terendah, dll. Saat ini tidak terlalu sulit untuk menemukan produk elektronik hemat energi karena produsen beramai-ramai mulai memfokuskan strategi pemasarannya ke produk-produk seperti itu. Lihat saja dari seberapa sering Anda melihat iklan-iklan AC hemat energi di media cetak maupun elektronik.

Kesimpulan
“Dari beberapa bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa mengurangi efek global warming dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus mengganggu suatu aktivitas kita”
Lalu bagaimaa peran kita sebagai engineering dalam mencegah global warmig?

Ada banyak cara yang dapat dilakukan seorang engineer dalam mencegah laju kencang pemansasan global, diantaranya adalah membangun sebuah bangunan yang ramah lingkungan.
Sekarang ini, penggunaan bahan ramah lingkungan sedang hangat-hangatnya dikampanyekan seiring dengan makin hangatnya suhu Bumi. Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan menjadi tren dunia properti saat ini. Rumah ramah yang ramah lingkungan pada konsep nya adalah rumah hemat energi. Banyak memanfaatkan pengudaraan alami dan pencahayaan alami. Desain rumah sedemikian rupa sehingga tidak sepenuhnya bergantung pada AC dan lampu.
.
Rumah ecofriendly dapat dijadikan solusi sebagai gerbang memahami lingkungan secara menyeluruh. Proses yang dijalani sejak perancangan, penyelesaian, sampai perawatan rumah merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari prinsip-prinsip rumah ramah lingkungan. Ketika mendesain rumah, misalnya, kita sering mengabaikan unsur-unsur yang dapat merusak lingkungan. Kita lebih sering mengutamakan faktor estetika daripada desain yang ramah lingkungan.
Menurut Tri Harso Karyono, guru besar bidang thermal comfort, low energy building, sustainable, and green architecture di School of Architecture Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta, ramah lingkungan adalah rancangan arsitektur yang minim pemanfaatan sumber daya alam seperti minyak bumi dan hasil tambang lain, dan minim dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Konstruksi berkelanjutan merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan yang merupakan proses pemeliharaan keseimbangan kehidupan secara ekologis, sosial, dan ekonomis. Penggunaan bahan material sangat berperan besar dalam pelaksanaan konstruksi bangunan yang ramah lingkungan. Akibat pemanasan global, berbagai produk industri terus berkembang dalam dunia bahan bangunan. Penggunaan material bangunan yang tepat dapat menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan.
Ada beberapa rekomendasi yang dijadikan acuan bagi Anda untuk menentukan material rumah ramah lingkungan. Dimulai dari lantai, Anda bisa menggunakan engineered bamboo floors atau lantai dari bambu yang didesain sedemikian rupa sehingga memiliki tekstur yang sama halusnya dengan lantai yang menggunakan marmer atau keramik. Selain dari bambu, lantai rumah ramah lingkungan bisa menggunakan bahan dari batu alam dan batu kali.
Untuk dinding, kita bisa menggunakan batu bata yang tidak beracun dan lebih ramah lingkungan. Biasanya, rumah yang tua justru memiliki kusen dari kayu yang kuat, seperti kayu jati. Dalam menata interior rumah, kita harus berhati-hati ketika ingin menambah barang. Pikirkan terlebih dahulu apakah barang-barang yang kita miliki perlu diganti atau ditambah.
Jika dalam kondisi rusak, apakah barang tersebut masih bisa direparasi atau tidak. Rumah baru dinilai antara lain dari penggunaan materialnya, seperti adanya pemakaian pecahan keramik untuk penutup lantai. "Tinggal bagaimana bahan-bahan bekas itu digunakan secara baik dengan mengindahkan kaidah-kaidah struktur dan estetikanya," ujar Tri Harso, pria lulusan arsitektur ITB itu.
Makin banyak penggunaan material bekas, makin besar kontribusinya dalam pelestarian lingkungan. Bahan bangunan alam yang mengalami transformasi sederhana misalnya batu bata atau genteng tanah liat. Kedua bahan bangunan tersebut berbahan mentah tanah liat yang terdapat di mana saja. Setelah dibentuk, tanah liat itu dibakar. Bahan bangunan itu adalah bahan bangunan tertua yang diciptakan manusia.
Di negara maju, sekarang ada keharusan bagi setiap properti untuk menyertakan data penggunaan material dan konsumsi energinya. Untuk itu, di Amerika Serikat misalnya, ada Leadership in Energy in Environmental Design (LEED) yang disusun US Building Council untuk menilai apakah sebuah bangunan sudah ramah lingkungan (green building) atau belum.
"Mereka concern sekali karena konsumsi energi bangunan itu besar sekali, mencakup hampir 50 persen dari konsumsi energi nasional. Dengan adanya lembaga yang mengurusi, penggunaan energi itu bisa ditekan





Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul : The World Is In Our Hands
Ditulis/Disusun Oleh : Unknown
Tulisan The World Is In Our Hands pada Blog Anak Kampoeng ini memang di bawah DCMA Protected. Tapi Bebas kok di COPAS dan di posting Ulang asalkan link sumbernya tetap disertakan, terima kasih atas kerjasamanya.
  • Check google pagerank for ruangfana.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulisan Terakhir

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...