Kita semua sama-sama tahu
bahwa pemanasan global sedang terjadi. IPCC melaporakn penelitiannya bahwa 0,15
– 0,30 C. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun
2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis
meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi
kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat.
Udara akan sangat panas,
jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu.
Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin
luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu
pula nyawa manusia.
Hasil studi yang dilakukan
ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut, Institut Teknologi
Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk
Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm. Jika suhu bumi terus meningkat, maka
diperkirakan, pada tahun 2050 daera-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi,
Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi (seperti : Muaragembong, Babelan, dan
Tarumajaya) akan terendam semuanya.
Lalu apa yang bisa kita lakukan?
Ada beberapa cara mudah yang bisa
kita lakukan, yaitu ;
1.
Dalam Hal Makanan dan Minuman
a.
Kurangi Konsumsi Daging — Bervegetarian Adalah Yang Terbaik!
Berdasarkan
penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara
dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari
kekurangan pangan jika kita bervegetarian.
Peternakan
juga penyumbang 18% “jejak karbon” dunia, yang mana lebih besar dari sektor
transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan bahaya
gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktifitas peternakan lainnya
seperti metana yang notabene 23 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang
300 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan
spiritual dari bervegetarian. Kita akan menjadi lebih sehat dan pengasih.
b.
Makan Dan Masaklah Dari Bahan Yang Masih Segar
Menghindari makanan yang
sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses
dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh
kita.
c.
Beli Dalam Kemasan Besar
Akan jauh lebih murah,
juga menghemat sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman
atau saudara Anda untuk berbagi saat membelinya.
d.
Beli Produk Lokal
Hasil pertanian lokal
sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika kita menghitung
energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan,
tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi
karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya. Selain itu juga
meningkatkan masukan pada negara sendiri terutama sektor pertanian dan
menumbuhkan cinta produk dalam negeri.
e.
Hindari Fast Food
Fast food merupakan
penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk
untuk kesehatan Anda.
f.
Bawa Tas Yang Bisa Dipakai Ulang
Bawalah sendiri tas
belanja Anda, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang
diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah
mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan sistem seperti ini. Jadi
sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.
g.
Gunakan Gelas Yang Bisa Dicuci
Jika Anda terbiasa
dengan cara modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi
dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca,
keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci dan dipakai ulang.
h.
Berbelanjalah Di Lingkungan Sekitar Anda
Karena akan
sangat menghemat biaya tansportasi dan BBM Anda. Dan secara tidak langsung
mengurangi jumlah polusi udara.
2.
Di Rumah
a.
Turunkan Suhu AC
Hindari penggunaan suhu
maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan
cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda.Jangan biarkan ada celah yang terbuka
jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena hal tersebut akan membuat AC
bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada akhirnya hal ini akan
menghemat tagihan listrik Anda.
b.
Gunakan Timer Untuk Menghindari Lupa Mematikan AC
Gunakanlah
timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda adalah pukul 8.00
sampai 17.00. Set timer AC Anda sesuai dengan jam kantor tersebut. Dengan
begitu tidak ada lagi insiden lupa mematikan AC hingga keesokan harinya.
c.
Gunakan Pemanas Air Tenaga Surya
Meskipun lebih
mahal, dalam jangka panjang hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.
(Bahkan saat ini sudah ada penerang jalan dengan tenaga surya).
d.
Matikan Lampu Tidak Terpakai dan Jangan Tinggalkan Air
Menetes
Selain
menghemat energi dan air bersih, ini akan menghemat banyak tagihan Anda.
e.
Gunakan Lampu Hemat Energi
Lampu CFL atau
Compact Fluorescent Light atau lampu neon padat adalah jenis lampu yang
menggunakan 3 formulasi fosfor untuk memancarkan cahaya. Ini berbeda dengan
cara kerja bohlam yang memanaskan filamen tipis di dalamnya hingga bercahaya.
Perbedaan ini menyebabkan lampu CFL bisa menghemat hingga dua pertiga energi yang
dihabiskan bohlam biasa, tapi menghasilkan cahaya yang sama terangnya.
Kelebihan lainnya, lampu CFL 10 kali lebih awet dan 70% lebih sedikit
menghasilkan panas dibandingkan bohlam.
Dalam sebuah
rumah atau bangunan, konsumsi listrik
terbesar umumnya berasal dari sektor pencahayaan. Oleh karena itulah
penggantian bohlam menjadi CFL akan berefek cukup besar terhadap penghematan
energi. Berdasarkan lumen rating (pengukuran cahaya yang dikeluarkan), sebuah
lampu bohlam 60 watt cahayanya yang sebanding dengan CFL 15 watt. Jika
mengganti 4-5 lampu bohlam menjadi CFL, hitung saja penghematan yang bisa
dilakukan. Tidak hanya menghemat energi, tapi menghemat biaya listrik juga.
Lampu CFL
memiliki berbagai ukuran dan bentuk, sehingga bisa menggunakannya untuk berbagai
keperluan, baik di dalam maupun di luar ruangan. Nah, jika jika ingin mengganti
bohlam konvensional dengan lampu CFL, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
:
·
Cek bentuk dan ukuran
Lampu CFL
terkadang memiliki ballast (bagian diantara tabung kaca dan ulir) yang
berukuran lebih besar dari dudukan bohlam standar. Cek terlebih dahulu untuk
menentukan cocok tidaknya dudukan bohlam dengan bagian-bagian lampu CFL.
·
Cek kompabilitas dengan dimmer
Jika hendak
menggunakan dimmer (saklar pengatur keredupan lampu), pastikan lampu CFL
tersebut mendukung. Karena tidak semua lampu CFL bisa berfungsi dengan dimmer.
Baca petunjuk pada kemasan untuk memastikan kesesuaiannya.
·
Buang CFL dengan benar
Semua lampu
dengan fluorescent mengandung sejumlah merkuri, walaupun telah sampai pada
batas pakai dan mulai meredup. Merkuri adalah logam berat beracun yang bisa
menyebabkan masalah kesehatan jika terhirup atau tertelan dalam waktu yang lama
atau jumlah yang besar. Untuk menghindari limbah merkuri, bawa lampu CFL bekas pakai
ke fasilitas daur ulang.
Jika kita bisa
ikut berkontribusi menghemat energi dengan cara semudah ini, mengapa tidak kita
lakukan? Bahkan, jika setiap rumah di seluruh dunia mengganti 1 bohlamnya
dengan CFL, penghematan energinya sama dengan ‘menyingkirkan’ 1 juta mobil dari
jalanan.
f.
Maksimalkan Pencahayaan Dari Alam
Gunakan warna
terang di tembok, gunakan genteng kaca diplafon, maksimalkan pencahayaan
melalui jendela.
g.
Hindari Posisi Stand-by Pada Elektronik
Jika semua
peralatan rumah tangga kita matikan (Bukan dalam posisi stanby) maka kita akan
mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan energi listrik. Gunakan
colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber
listriknya.
h.
Kurangi Waktu Dalam Membuka Lemari Es
Untuk setiap
menit Anda membuka pintu lemari es. Akan diperlukan 3 menit full energi untuk
mengembalikan suhu kulkas ke suhu yang diinginkan.
i.
Jangan Membeli Bunga Potong
Jika daerah
Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa dipastikan bunga itu dikirim dari
tempat lain. Hal ini akan menghasilkan "jejak karbon" yang besar.
j.
Potong Makanan Dalam Ukuran Yang Lebih Kecil
Ukuran
potongan yang lebih kecil akan menggunakan energi lebih sedikit untuk
memasaknya.
k.
Gunakan Deterjen dan Pembersih Ramah Lingkungan
Karena sabun
(cair/padat) terbuat dari campuran soda kaustik dengan minyak nabati/hewani,
jadi relatif aman untuk kulit manusia dan mudah diuraikan oleh
alam/tanah.Sedangkan detergen terutama yg menghasilkan busa melimpah berasal
dari bahan-bahan kimia yg sulilt diurai oleh alam/tanah. Selain menimbulkan
korosi juga dapat menimbulkan masalah pada kulit. Dari hasil survei YLKI, dapat
diketahui keluhan yang biasanya dirasakan konsumen yaitu kulit terasa kering,
melepuh dan retak-retak, kulit tangan gampang mengelupas, hingga timbulnya
eksim kulit semacam bintik-bintik gatal berair di telapak tangan maupun kaki.
Untuk mengatasi itu, sebaiknya konsumen menghindari kontak langsung kulit
dengan deterjen. Kalaupun sudah terlanjur kontak, maka tangan/ kaki yang terkena
harus cepat dibilas air bersih dan dikeringkan.Saat ini Dari sisi ekonomi
mungkin harganya memang lebih mahal.
Tetapi bila
Anda mampu, lakukanlah demi masa depan anak cucu kita
l.
Jika Menggunakan Deodorant atau Produk-Produk Semprot
Lainnya, Jangan Menggunakan Aerosol
Pilihan spray
dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang besar dalam
pencemaran udara kita.
m.
Melakukan Pemisahan Sampah
·
Sampah organik
Kita bisa
mendaur ulang sampah rumah tangga, seperti sisa sayuran, buah, makanan basi,
dan sampah daun-daun kering. Tahun yang lalu ane pernah buat sirup dari kulit
durian yang punya khasiat penyembuhan diare, nah mungkin juga kulit durian[yang
bagian putih nanti foto bisa ane update] tersebut bisa kita olah dan bisa
menambah penghasilan kita. Pengolahan dari jenis sampah organik dapat
menghasilkan pupuk organik
·
Sampah anorganik.
kita bisa
mendaur ulang material, seperti botol-botol bekas sampo, pasta gigi, deterjen,
air mineral, ember dan jerigen, kertas (terutama kertas bekas, seperti koran,
majalah, kardus, dan lain-lain), logam bekas tempat minuman ringan, wadah
kemasan kue kaleng, rangka, dan besi. Dari jenis sampah anorganik, kita bisa
mengolah barang bekas menjadi berbagai karya.Kira-kira 4 tahun yang lalu guru
SMP ane yang ngajar mapel menjahit pernah buat tas dari bunkus kemasan plastik
3.
Dalam Pekerjaan
a.
Makan Siang Di Kantor
Jika kita
sering makan di luar kantor dengan bungkusan dan rutin, lebih baik jika Anda
membeli kotak makan atau tempat minum yang kuat dan bisa dipakai berulang kali.
Hindari media bungkus plastik atau stereofoam (Berasal dari minyak bumi dan
susah untuk diuraikan).
b.
Gunakan Kertas Lebih Sedikit
Gunakan email
internal Anda dan software perkantoran untuk membuat laporan internal. Cetaklah
laporan/presentasi hanya jika diperlukan untuk melakukan kesepakatan dengan
pihak luar.
c.
Gunakan E-Banking
Alihkan
tagihan kartu kredit Anda melalui penagihan lewat email, beberapa bank di
Indonesia sudah dapat melakukannya. Bank-bank di Indonesia saat ini umumnya
telah menyediakan fasilitas e-banking yang sangat lengkap. Kita bisa melakukan
hampir semua transaksi pembayaran, transfer, pembelian voucher, dll melalui
internet banking, bahkan mobile banking. Memaksimalkan penggunaan E-Banking
akan menghemat banyak waktu dan biaya Anda. Anda telah menghemat dan
meyelamatkan banyak pohon dan konsumsi CO2 untuk proses pembuatan kertas. Anda
juga menghemat sangat banyak konsumsi BBM yang dibutuhkan untuk pergi ke bank
atau ke ATM. Mulailah belajar untuk menggunakan e-banking bila Anda belum biasa
untuk menggunakannya. Jangan mengkhawatirkan masalah keamanan karena teknologi
pengamanan jaringan perbankan saat ini sudah sangat canggih. Tidak akan ada
masalah dalam hal keamanan apabila Anda mengikuti dengan baik cara-cara dan
panduan yang disarankan untuk melakukan transaksi online dengan aman.
d.
Bagi Industri, Mulailah Untuk Menggunakan Sumber Energi Yang
Dapat Diperbaharui
Gunakan
peralatan yang hemat listrik dan hemat energi, serta buatlah
kebijakan/peraturan penghematan energi dan sumber daya di perusahaan Anda.
Pilihlah teknologi yang ramah lingkungan, dan lakukanlah manajemen yang baik
untuk menangani limbah industri Anda. Edukasi karyawan Anda untuk terbiasa
bertanggung jawab dalam penggunaan energi dan sumber daya perusahaan. Tingkatkanlah
kesadaran mereka mengenai kecintaan terhadap lingkungan, tidak dengan hanya
membuat peraturan dan hukuman. Berkontribusilah bagi perlindungan dan
keselamatan lingkungan sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility
(CSR) perusahaan Anda. Lakukanlah program penanaman pohon, pembersihan
lingkungan, dll. Pada akhirnya hal tersebut juga akan memberikan keuntungan
bagi perusahaan Anda karena citra perusahaan Anda akan terangkat sebagai
perusahaan yang beradab dan berbudaya.
4.
Dalam Perjalanan
a.
Kurangi Perjalanan Bisnis
Teknologi
sekarang sangat memungkinkan untuk melakukan teleconference, juga menyediakan
begitu banyak metode berkomunikasi via internet. Ditambah lagi dengan makin
murahnya biaya internet, Anda akan menghemat banyak pengeluaran perjalanan
Anda, dan tentunya mengurangi jejak karbon Anda secara signifikan. Pengecualian
dapat dilakukan untuk transaksi yang membutuhkan tanda tangan Anda atau yang
benarbenar membutuhkan kehadiran Anda.
b.
Berliburlah Di Dalam Negeri dan Gunakanlah Transportasi Darat
Karena
berlibur akan sangat meningkatkan jejak karbon Anda. Terutama jika dilakukan
dengan menggunakan pesawat. Hal ini dapat mengurangi banyak sekali emisi
karbon. Pesawat terbang merupakan penyumbang gas rumah kaca yang lebih
signifikan daripada mobil atau kendaraan darat lainnya.
c.
Gunakan Handuk Hotel Anda Lebih Dari Satu Hari
Anda akan
menghemat salah satu sumber daya terpenting, yaitu air, dan juga mengurangi
pencemaran akibat deterjen yang dipakai. Lebih jauh lagi, Anda menghemat energi
dari mesin pencuci dan pengering yang digunakan.
5.
Mengemudi
a.
Cek Tekanan Angin Ban dan Jadwal Service Kendaraan
Dari beberapa
survei dipercaya menjaga kondisi mobil Anda pada kondisi optimal akan menghemat
5% penggunaan bahan bakar Anda.
b.
Matikan Mesin Saat Menunggu di Sekolah Anak Anda Atau Saat
Terjadi Kemacetan Total
Ini sangat
sering terjadi. Panas saat menunggu bisa dikurangi dengan menggunakan kaca film
yang baik atau penghalang sinar matahari yang banyak dijual di took-toko
aksesoris mobil. Atau parkirkan mobil Anda ditempat yang rindang.
c.
Belajarlah Cara Mengemudi Yang Baik
Ganti
perseneling lebih awal bisa mengurangi konsumsi BBM hingga 15%. Jika mendekati
kemacetan atau lampu lalu lintas berhentilah perlahan bukan dengan rem
mendadak. Hindarkan mengemudi dengan kasar. Pindahkan gigi saat mencapai
2500-3000 rpm. Dan mengemudilah di batasan 1500-3000 rpm, beberapa survei
mendapatkan hasil yang memuaskan dalam kehematan BBM dalam range tersebut.
6.
Elektronik
a.
Go Rechargeable
Gunakan
peralatan dengan baterai yang bisa diisi ulang. Jika harus menggunakan yang
satu kali buang gunakan lithium-ion (Li-Ion) and nickel metal hydride (NiMH)
sangat hemat biaya dan juga efektif.
b.
Utamakan Hemat Energi Saat Membeli Peralatan Elektronik
Misalnya
pilihlah TV LCD daripada TV CRT (TV tabung konvensional). Carilah AC atau
kulkas dengan konsumsi listrik terendah, dll. Saat ini tidak terlalu sulit
untuk menemukan produk elektronik hemat energi karena produsen beramai-ramai
mulai memfokuskan strategi pemasarannya ke produk-produk seperti itu. Lihat
saja dari seberapa sering Anda melihat iklan-iklan AC hemat energi di media
cetak maupun elektronik.
Kesimpulan
“Dari beberapa bahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa mengurangi efek global warming dapat dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari tanpa harus mengganggu suatu aktivitas kita”
Lalu bagaimaa peran kita
sebagai engineering dalam mencegah global warmig?
Ada banyak cara yang dapat
dilakukan seorang engineer dalam mencegah laju kencang pemansasan global,
diantaranya adalah membangun sebuah bangunan yang ramah lingkungan.
Sekarang ini, penggunaan bahan ramah
lingkungan sedang hangat-hangatnya dikampanyekan seiring dengan makin hangatnya
suhu Bumi. Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan menjadi tren
dunia properti saat ini. Rumah ramah yang ramah lingkungan pada konsep nya
adalah rumah hemat energi. Banyak memanfaatkan pengudaraan alami dan
pencahayaan alami. Desain rumah sedemikian rupa sehingga tidak sepenuhnya
bergantung pada AC dan lampu.
.
Rumah ecofriendly dapat
dijadikan solusi sebagai gerbang memahami lingkungan secara menyeluruh. Proses
yang dijalani sejak perancangan, penyelesaian, sampai perawatan rumah merupakan
sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari prinsip-prinsip rumah ramah
lingkungan. Ketika mendesain rumah, misalnya, kita sering mengabaikan
unsur-unsur yang dapat merusak lingkungan. Kita lebih sering mengutamakan
faktor estetika daripada desain yang ramah lingkungan.
Menurut Tri Harso Karyono,
guru besar bidang thermal comfort, low energy building, sustainable, and green
architecture di School of Architecture Fakultas Teknik Universitas
Tarumanagara, Jakarta, ramah lingkungan adalah rancangan arsitektur yang minim
pemanfaatan sumber daya alam seperti minyak bumi dan hasil tambang lain, dan
minim dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Konstruksi berkelanjutan
merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan yang merupakan proses
pemeliharaan keseimbangan kehidupan secara ekologis, sosial, dan ekonomis.
Penggunaan bahan material sangat berperan besar dalam pelaksanaan konstruksi
bangunan yang ramah lingkungan. Akibat pemanasan global, berbagai produk
industri terus berkembang dalam dunia bahan bangunan. Penggunaan material
bangunan yang tepat dapat menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah
lingkungan.
Ada beberapa rekomendasi
yang dijadikan acuan bagi Anda untuk menentukan material rumah ramah
lingkungan. Dimulai dari lantai, Anda bisa menggunakan engineered bamboo floors
atau lantai dari bambu yang didesain sedemikian rupa sehingga memiliki tekstur
yang sama halusnya dengan lantai yang menggunakan marmer atau keramik. Selain
dari bambu, lantai rumah ramah lingkungan bisa menggunakan bahan dari batu alam
dan batu kali.
Untuk dinding, kita bisa
menggunakan batu bata yang tidak beracun dan lebih ramah lingkungan. Biasanya,
rumah yang tua justru memiliki kusen dari kayu yang kuat, seperti kayu jati.
Dalam menata interior rumah, kita harus berhati-hati ketika ingin menambah barang.
Pikirkan terlebih dahulu apakah barang-barang yang kita miliki perlu diganti
atau ditambah.
Jika dalam kondisi rusak,
apakah barang tersebut masih bisa direparasi atau tidak. Rumah baru dinilai
antara lain dari penggunaan materialnya, seperti adanya pemakaian pecahan
keramik untuk penutup lantai. "Tinggal bagaimana bahan-bahan bekas itu
digunakan secara baik dengan mengindahkan kaidah-kaidah struktur dan
estetikanya," ujar Tri Harso, pria lulusan arsitektur ITB itu.
Makin banyak penggunaan
material bekas, makin besar kontribusinya dalam pelestarian lingkungan. Bahan
bangunan alam yang mengalami transformasi sederhana misalnya batu bata atau
genteng tanah liat. Kedua bahan bangunan tersebut berbahan mentah tanah liat
yang terdapat di mana saja. Setelah dibentuk, tanah liat itu dibakar. Bahan
bangunan itu adalah bahan bangunan tertua yang diciptakan manusia.
Di negara maju, sekarang
ada keharusan bagi setiap properti untuk menyertakan data penggunaan material
dan konsumsi energinya. Untuk itu, di Amerika Serikat misalnya, ada Leadership
in Energy in Environmental Design (LEED) yang disusun US Building Council untuk
menilai apakah sebuah bangunan sudah ramah lingkungan (green building) atau
belum.
"Mereka concern
sekali karena konsumsi energi bangunan itu besar sekali, mencakup hampir 50
persen dari konsumsi energi nasional. Dengan adanya lembaga yang mengurusi,
penggunaan energi itu bisa ditekan
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul : The World Is In Our Hands
Ditulis/Disusun Oleh : Unknown
Tulisan The World Is In Our Hands pada Blog Anak Kampoeng ini memang di bawah DCMA Protected. Tapi Bebas kok di COPAS dan di posting Ulang asalkan link sumbernya tetap disertakan, terima kasih atas kerjasamanya.
Judul : The World Is In Our Hands
Ditulis/Disusun Oleh : Unknown
Tulisan The World Is In Our Hands pada Blog Anak Kampoeng ini memang di bawah DCMA Protected. Tapi Bebas kok di COPAS dan di posting Ulang asalkan link sumbernya tetap disertakan, terima kasih atas kerjasamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar